LAPORAN KEGIATAN
PSP3 XXIII
DESA BURONG MANDI KECAMATAN DAMAR
KAB. BELITUNG TIMUR PROV. KEP. BANGKA BELITUNG
TAHUN 2013
Oleh :
AHMAD NAJIH
AMALI, S.E.SY
PEMUDA SARJANA PENGGERAK
PEMBANGUNAN DI PEDESAAN (PSP3) XXIII
KEMENTERIAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK
INDONESIA
A.
LATAR BELAKANG
Pembangunan masyarakat merupakan
suatu usaha yang dilakukan secara berkesinambungan dalam rangka mengubah perilaku masyarakat (pola pikir, pola tindak dan keterampilan) dan mewujudkan
masyarakat yang sejahtera. Mengingat bahwa pembangunan masyarakat
tertinggal merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, masyarakat dan
khususnya pemuda terdidik (sarjana). Dalam pelaksanaannya pembangunan harus
dilakukan secara bertahap dan menyeluruh yang berarti bahwa pembangunan itu tidak sekedar
menyelesaikan program akan tetapi bagaimana pembangunan tersebut
bisa berkesinambungan dan berlanjut. Artinya bahwa pembangunan tidak hanya bersifat material namun juga pembangunan moral
bangsa melalui pemberdayaan sumber daya manusia, terutama pada kalangan
pemuda terdidik sebagai penyambung informasi menuju pemberdayaan manusia
seutuhnya.
Keberhasilan pembangunan
kepemudaan terutama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDA) yang
berkualitas dan memiliki keunggulan daya saing, menjadi salah satu kunci dalam
membuka peluang dan kemajuan di berbagai sektor pembangunan dan masa depan
Indonesia sebagai negara-bangsa. Karena itu, jiwa kepeloporan pemuda sangat
menentukan perkembangan dan kesuksesan pembangunan, apalagi jika disertai dengan
kapasitas ekonomi dan teknologi informasi sebagai pendukungnya. Untuk menjawab
persoalan tersebut, dan dalam upaya mendorong, mengembangkan dan meningkatkan
kepeloporan pemuda, pemerintah memfasilitasi potensi pemuda terdidik di
pedesaan melalui program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan
(PSP3).
Program PSP3 merupakan salah satu program
yang bertujuan untuk mengakselerasikan pembangunan melalui peran kepeloporan
pemuda dalam berbagai aktivitas kepemudaan yang secara langsung berpengaruh
terhadap dinamisasi kehidupan pemuda desa, mengembangkan potensi sumber daya
kepemudaan sekaligus meningkatkan kesejahteraan pemuda dan masyarakat umum. Didasari oleh kebutuhan
untuk meningkatkan kualitas program PSP3, maka diperlukan fokus terhadap
kegiatan yang dilakukan peserta PSP3 di desa supaya apa yang dilakukan dan
dikembangkan oleh peserta tidak terlalu luas. Untuk itu, pada pelaksanaan
program PSP3 angkatan XXIII, fokus pengembangan program diarahkan pada
peningkatan produktivitas masyarakat pedesaan melalui kegiatan ekonomi
masyarakat, yang dilandasi semangat kebangsaan dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi yang ada.
Pada program PSP3 angkatan
XXIII atau tahun tugas 2013/2015 ini, peserta PSP3 dari seluruh provinsi di
Indonesia ditugaskan di pedesaan yang telah ditentukan di luar provinsi
asalnya, dengan mekanisme pembagian zona wilayah provinsi. Dalam hal ini, kami
ditugaskan di Desa Burong Mandi Kecamatan Damar Kabupaten Belitung Timur
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
B.
PROFIL DESA PENEMPATAN
1. Kondisi Desa
Desa Burong Mandi merupakan desa pemekaran yang berada di
Kecamatan Damar yang letaknya di daerah pegunungan dan pesisir pantai. Jarak
Desa Burong Mandi ke Kecamatan Damar hanya +/- 9 Km, sedangkan ke pusat kota
Manggar berjarak +/- 20 Km. Iklim musim di Desa Burong Mandi yaitu musim
kemarau dan musim penghujan. Kondisi lahan yang digunakan terbagi dalam 5
bagian yaitu, area tambang, pemukiman, perkebunan, area pariwisata dan kawasan
hutan.
Masyarakat di Desa Burong
Mandi merupakan masyarakat melayu asli Belitung yang 100% beragama Islam
walaupun di Desa Burong Mandi terdapat 2 tempat ibadah agama Budha. Tempat
ibadah agama Budha berupa Vihara merupakan peninggalan sejarah China kuno yang
sudah berumur ratusan tahun. Tempat ini juga sebagai tempat wisata religi bagi
para wisatawan dari dalam dan luar daerah serta turis mancanegara.
2. Sejarah Desa
Desa Burong Mandi merupakan
desa pemekaran dari desa mengkubang yang sebagian wilyahnya berada dipesisir
pantai. Pembentukan Burong Mandi menjadi sebuah desa bukanlah hal yang mudah
dalam perwujudkannya. Hampir 30 tahun wilayah ini dikuasi oleh pemerintahan
desa mengkubang.Namun seiring perjalanan waktu dan arus otonomi daerah,wilayah
ini dapat diwujudkan menjadi sebuah desa
pemekaran. Pemekaran pada dasarnya merupakan tuntutan masyarakat dan tuntutan
politik kewilayahan karena adanya pembentukan provinsi bangka beliting hingga pembentukan
Kabupaten Belitung Timur.
Pembentukan Kabupaten
Belitung Timur merupakan sebuah momen penting bagi perjalanan proses pemekaran
kecamatan hingga pemekaran desa. Kesmpatan ini telah dimanfaatkan dengan baik
oleh masyarakat Burong Mandi. Pada tahun 1970, wilayah ini merupakan sebuah
Rukun Warga (RW) yang memiliki 60 kepala keluarga. Dalam kurun waktu 15 tahun,
tepat pada tahun 1985, Dusun Burong Mandi dimekarkan menjadi 2 Dusun yaitu
Dusun Burong Mandi dan Dusun Malang Lepau.
Pada bulan oktober 2006,
masyarakat di 2 Dusun tersebut mengadakan rapat untuk menyikapi aspirasi yang
berkembang agar 2 Dusun dijadikan satu desa yaitu Desa Burong Mandi. Perjuangan
ini memakan waktu hampir 2 tahun hingga pada tanggal 26 November 2008, Desa
Burong Mandi secara resmi ditetapkan menjadi sebuah desa pemekaran yang bernama
Desa Burong Mandi. Keputusan ini ditetapkan oleh Bupati Belitung Timur, H.
Khairul Efendi, melalui peraturan Daerah Nomer 10 Tahun 2008.
Sejak ditetapkannya Desa
Burong Mandi menjadi sebuah desa pemekaran, maka segala macam pelayanan sudah
tidak berada di Desa Mengkubang. Namun sebagai Desa yang baru, tentunya banyak
hal-hal yang berkaitan dengan kepemerintahan yang belum diserahkan sepenuhnya.
3. Demografi
Letak Geografis Desa
Burong Mandi dengan ketinggian 140 mdpl menpunyai iklim rata-rata 35 Oc s/d 34
Oc dengan curah hujan maksimum 150 mm/bulan. Desa Burong Mandi mempunyai luas
wilayah 2.200 hektar dengan batas wilayah :
·
Sebelah Utara berbatasan
dengan Desa Mempaya
·
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mempaya
·
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata
·
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mengkubang
Pembagian serta pembangunan lahan Desa Burong Mandi
adalah sebagai berikut :
Tabel Klasifikasi Lahan
KLASIFIKASI
|
LUAS
|
KLASIFIKASI
|
LUAS
|
Pemukiman
Perkebunan Rakyat
Ladang
Hutan Alas Asli HL
|
1812 Ha
1500 Ha
10 Ha
500 Ha
|
Hutan Reklamasi
Tanah Kritis
Tanah Ilalang
Rawa-rawa Ex Tambang
|
1000 Ha
500 Ha
50 Ha
300 Ha
|
Desa Burong Mandi sebelum
dimekarkan memiliki 2 dusun yaitu Dusun Burong Mandi dan Dusun Malang Lepau.
Setelah dimekarkan, desa ini memiliki 3 wilayah dusun dengan penambahan 1 dusun
yaitu: Dusun Tanah Tebok. Adapun jumlah penduduk Desa Burong Mandi adalah 1.265
jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 397 KK dengan klasifikasi/golongan sebagai
berikut :
·
Jumlah Penduduk Laki-laki : 645 Jiwa
·
Jumlah Penduduk Perempuan :
620 Jiwa
Table Wilayah Admistrasi
Desa Burong Mandi
Nama Dusun
|
Kepala Dusun
|
Luas
|
RT
|
Penduduk
|
Burong Mandi
Malang Lepau
Tanah Tebok
|
Darmilin
Rawi
Taher
Suyadi
|
850 HA
700 HA
650 HA
|
5 RT
4 RT
4 RT
|
537 ORANG
423 ORANG
305 ORANG
|
TOTAL
|
|
2200 HA
|
13 RT
|
1265 ORANG
|
Sumber : Rekapitulasi data kependudukan Oktober 2010
4. Kondisi Ekonomi Dan Sosial
Sebagian penduduk Desa
Burong Mandi bermata pencaharian sebagai
buruh harian dengan tingkat pendapatan yang masih rendah sesuai dengan
pendapatan keluarga prasejahtera Th. 2009 terdapat 135 RTS. Kepada keluarga
prasejahtera pemerintah memberikan bantuan yang dikenal dengan RASKIN dan Miyak
Tanah Bersubsidi. Adapun daftar mata pencaharian penduduk Desa Burong Mandi
sebagai berikut:
Tabel Mata
Pencaharian Masyarakat Desa
Mata Pencahrian
|
Jumlah
|
Mata Pencahrian
|
Jumlah
|
PNS
Karyawan
Swasta
Pertanian
Perkebunan
Perternakan
Nelayan
|
13 orang
20 orang
2 orang
4 orang
3 orang
63 orang
|
Industri
Pensiunan
Perdagangan
Pertambangan
Tidak
Tetap
Lain-lain
|
1 orang
10 orang
39 orang
216 orang
42 orang
56 orang
|
Dalam pembangunan di
bidang pendidikan, di Desa Burong Mandi terdapat sarana pendidikan berupa 1
buah PAUD, 1 buah TPA, dan 1 buah SD Negeri. Adapun tingkat pendidikan
masyarakat Desa Burong Mandi adalah sebagai berikut:
Tabel Tingkat Pendidikan Masyarakat
No
|
Tingkat Pendidikan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
1
|
Pra Sekolah
|
54
|
58
|
112
|
2
|
Tamat SD
|
220
|
235
|
455
|
3
|
Tamat SLTP
|
112
|
98
|
210
|
4
|
Tamat SLTA
|
35
|
37
|
72
|
5
|
Tamat
D1
|
4
|
3
|
7
|
6
|
Tamat D2
|
1
|
1
|
2
|
7
|
Tamat D3
|
2
|
1
|
3
|
8
|
Tamat S1
|
2
|
0
|
2
|
Adapun dalam bidang
keagaman, di desa Burong Mandi terdapat 1 masjid yang digunakan juga sebagai
tempat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar pendidikan agama TPA anak-anak
dan untuk majlis taqlim masyarakat yang dilaksanakan sekali seminggu. Selain
itu juga terdapat organisasi remaja masjid yang melakukan kegiatan pembelajaran
agama dan kegiatan penunjang lainnya seperti
Hadra, Barzanji, Olahraga, Membaca Alquran, Belajar bahasa Arab, dan
lain-lain. Adapun sarana lain yaitu surau di dusun Malang Lepau dan dusun Tanah
Tebok. Selain itu ada rumah ibadah bagi pemeluk agama selain agama islam yaitu
Vihara untuk umat Budha.
Tabel Sarana Ibadah
Sarana
|
Jumlah Sarana
|
Lokasi
|
Masjid
|
2 buah (Masjid Nurul Jannah dan Nurul Taqwa)
|
Dusun Burung Mandi dan Dusun Malang Lepau
|
Surau
|
1 (Ilal jannah)
|
Dusun Tanah Tebok
|
Vihara
|
2 buah (Dewi Kuan In Dan Sun Gokong)
|
Dusun Burung Mandi dan Dusun Malang Lepau
|
Dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup terutama dibidang kesehatan, desa Burong Mandi memiliki sarana kesehatan Poskesdes, Polindes, dan
Posyandu. Untuk menunjang pelaksanan pelayanan kesehatan di Desa Burong Mandi
disiapkan seorang Bidan Desa dan beberapa kader
kesehatan. Untuk mensinergikan ketiga sarana itu, dibentuklah Desa Siaga
sebagai kepanjangan tangan pemerintah desa dalam melaksanakan pengaturan dan
admistrasi kesehatan desa secara umum.
Tabel Sarana
dan Tenaga/Kader Penunjang Kesehatan Desa
Nama Sarana
|
Jumlah
|
Nama Sarana
|
Jumlah
|
Poskesdes
|
1 buah
|
Tenaga medis dan perawat
|
2 orang
|
Polindes
|
1 buah
|
Apoteker
|
1 orang
|
Posyandu
|
3 buah
|
Kader Posyandu dan Lansia
|
7 orang
|
Dukun bayi
|
1 orang
|
Kader Poskesdes
|
2 orang
|
Bidan Desa
|
1 orang
|
|
|
5. Lembaga/Organisasi Desa
Sebagai pendukung
pelaksanan kegiatan pemerintahan desa, pemerintah Desa Burong Mandi membentuk
beberapa organisasi kemasyarakatan. Organisasi-organisasi yang terdapat di Desa
Burong Mandi sebagai berikut :
Tabel Organisasi Desa
NAMA ORGANISASI
|
PIMPINAN
|
ANGGOTA
|
LPM
PKK
KARANG TARUNA
DESA SIAGA
GKSI
GAPOKTAN
KUBE
BKM
KPM
TPPMD
ASOSIASI BERAGE
SADAR WISATA BEKARANG
CLUB BBC
CLUB POTT
|
Surya Kusnadi
Yussi Indasari
Cory Setiawan
Rawi Taher
Lusi
Rasidi
Suhardi D
Johari
Ronara
Surya Kusnadi
Dede Sundari
Misnawati
Rusdianto
Isawadi
|
40 Orang
34 Orang
35 Orang
30 Orang
25 Orang
75 Orang
10 Orang
5 Orang
5 Orang
7 Orang
20 Orang
20 Orang
40 Orang
40 Orang
|
Kelembagan ini dibentuk
sebagai mitra pemerintah desa yang tugasnya menumbuhkan partisipasi masyarakat
dalam usaha pembangunan dan pengembangan sosial budaya masyarakat yang layak
dan martabat, dan pemberdayan masyarakat sekitar dan sebagai wadah untuk
mengembangkan potendi yang dimiliki setiap masyarakat guna meningkatkan
kesejahteran masyarakat agar memanfaatkan sumber daya alam yang berwawasan
lingkungan dengan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan masyarakat.
Keadan lingkungan Desa
Burong Mandi relatif aman. Sebagai daerah tujuan wisata, masalah keamanan
sangatlah penting untuk dipelihara. Desa Burong Mandi merespon hal itu dengan
membentuk LINMAS dan Kaur Keamanan masing-masing satu orang. Untuk menjaga
keamanan lingkungan dibentuk siskamling
disetiap dusun. jumlah poskamling yang terdapat di desa berjumlah 3 buah.
Selain itu, Desa Burong Mandi juga memilki Pos Polisi untuk menjaga keamanan
masyarakat dan lingkungan. Masyarakat desa secara berkala melakukan kegiatan
siskamling secara teratur.
Untuk mendukung kegiatan
olahraga masyarakat, pemerintah desa juga menyediakan sarana olahraga berupa lapanagan
bola, lapangan volly, dan lapangan volly pantai. Di Desa Burong Mandi terdapat
3 klub olahraga yaitu BBC, POTT dan
Pormal yang masing-masing memilki tim olahraga sepak bola dan bola voli.
Pemerintah desa selalu memberikan bantuan melalui ADD untuk biaya operasional
club yang ada. Kegiatan keolahragaan sangat didukung oleh pemerintah desa
karena melalui organisasi itulah nama desa sering diangkat melalui
turnamen-turnamen yang diikuti tingkat
Kabupaten.
Dalam bidang kesenian, di
Desa Burong Mandi terdapat sebuah sanggar kesenian bernama Batu Sembahyang yang
dibina melalui Karang Taruna. Keberadaan sanggar ini sangat penting bagi desa
yang perlu mendapatkan perhatian. Apalagi desa Burong Mandi sebagi kawasan
wisata yang memerlukan pertunjukan seni lokal dalam berbagai acara
kepariwisataan. Sanggar tersebut telah banyak mengikuti event wisata tingkat
kabupaten dan provinsi yang pada akhirnya juga akan mengharumkan nama Desa
Burong Mandi.Sanggar ini meliputi kegiatan seni tari, seni musik rebana dan
seni suara. Sanggar ini dibina oleh seorang putra Burong Mandi yang sekaligus
menjabat sebagai ketua Karang Taruna Desa Burong Mandi.
6. Potensi Wisata Dan Kekayaan Alam
Jika
melihat tata ruang yang ada, desa Burung Mandi diapit oleh gunung Malang Lepau
dan Gunung Burung Mandi. Desa ini memiliki keunikan dari segi kewilayahan
karena berada di pesisir pantai sehingga menjadi menarik untuk dinikmati pesona
alamnya. Tentunya banyak potensi wisata didalamnya yang masih belum digali dan
dikembangkan untuk dijadikan objek tujuan wisata yang mempesona.
Desa
Burong Mandi juga memiliki kekayan alam yang berlimpah. Kekayan yang ada harus dikelola
dengan baik agar dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas.
Pengelolan kekayan desa tentu harus mendapatkan kelestarian lingkungan agar
tetap terjaga. Bagi pihak-pihak yang mengelola kekayan harus berpedoman kepada
aturan hukum, baik yang ditetapkan melalui UU maupun yang ditetapkan melalui
peraturan Desa. Adapun kekayan alam Desa Burong Mandi dapat dilihat pada table berikut :
Tabel Kekayan
Alam Desa
Kekayan Alam
|
Lokasi
|
Pengelola
|
Timah
Kaolin
Pasir Kuarsa
Tanah Puru/Luko
Pasir bagunan
Batu Gunung
Kayu/Rotan
Ikan
|
Malang Lepau, TanahTebok
Tanah Tebok
Burung Mandi
Burung Mandi, Malang Lepau
Tanah Tebok, Malang Lepau
Tanah Tebok, Malang Lepau
Burung Mandi, Malang Lepau
Burung Mandi, Malang Lepau
|
PT. BIS, Masyarakat
PT. Surya Wilardo
-
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat Nelayan
|
Perekonomian yang paling
utama di Desa Burong Mandi yaitu perekonomian pada sektor pertambangan
khususnya pengelolaan dibidang mineral biji timah. Sektor ini sangatlah penting
bagi masyarakat, namun perlu difikirkan juga sektor lain pasca timah yaitu
sektor kepariwisataan secara terpadu. Keterpaduan sektor wisata dengan sektor
perkebunan sangat tepat mengingat adanya lahan yang masih potensial untuk
dikelola menjadi lahan wisata agro, berupa tanaman buah yang dapat dinikmati
sambil berwisata.
C.
KEGIATAN PSP3 DI DESA BURONG MANDI
Setelah melalui berbagai
macam proses, orientasi di provinsi asal, pelatihan terpusat di Rindam Jaya
Jakarta, serta orientasi di Pangkal Pinang, Ibukota Provinsi Kep. Bangka
Belitung, akhirnya pada Senin 16 September 2013 kami diantar oleh pihak Dispora
Provinsi Kep. Bangka Belitung menuju desa lokasi penugasan. Sesampainya di
Kabupaten Belitung Timur, kami disambut oleh Bupati Belitung Timur, Kepala
Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. Belitung Timur, Kepala Kecamatan/Camat Damar dan
PJ. Kepala Desa Burong Mandi serta Camat dan Kepala Desa dari desa lokasi
penempatan peserta lainnya dalam acara serah terima peserta PSP3 XXIII di
Kantor Bupati Belitung Timur.
Dalam kesempatan tersebut,
Bapak Bupati memberikan pengarahan terkait pentingnya mengenali adat serta budaya
masyarakat Belitung Timur supaya peserta yang notabene berasal dari luar daerah
dapat cepat beradaptasi, diterima dan didukung oleh masyarakat. Bupati juga
menguraikan banyaknya potensi yang dapat dikembangkan bersama masyarakat di
Belitung Timur, utamanya adalah dari sektor pariwisata, kelautan dan perikanan
serta pemanfaatan hasil bumi berupa perkebunan, pertanian dan hutan Belitung
Timur dikenal sebagai kawasan penghasil timah dikarenakan memiliki kandungan
timah yang melimpah pada setiap jengkal tanahnya. Belitung Timur juga dikenal
luas dalam hal pariwisata berupa pantai yang mempesona, terutama setelah adanya
film Laskar Pelangi yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya
putra Belitung Timur, Andrea Hirata.
Disisi lain, Bupati
menyoroti permasalahan tingginya angka putus sekolah sehingga berdampak pada
rendahnya kualitas SDM serta pola pikir mayoritas masyarakat yang masih
menjadikan aktivitas menambang timah sebagai sumber pendapatan utama. Hal ini
menjadi kekhawatiran Bupati dikarenakan aktivitas menambang timah secara massif
akan semakin merusak ekosistem alam, disamping itu lama-kelamaan timah tersebut
akan habis dan sulit dicari lagi sehingga masyarakat tidak bisa dengan cepat
beradaptasi dan mencari usaha alternatif. Dipenghujung acara, Bupati menyampaikan
harapan terhadap peserta PSP3 XXIII agar dapat menjadi penggerak kepeloporan
masyarakat dalam hal mengurangi angka putus sekolah, memanfaatkan potensi yang
ada dan menumbuhkan minat masyarakat menjadi wirausahawan kreatif.
Setelah di lokasi
penugasan, Desa Burong Mandi Kecamatan Damar, kami beradaptasi dan berproses
dalam hal mengenali desa secara mendetail beserta potensi-potensinya. Dalam
rangka proses tersebut kami beberapa kali berkunjung ke Kantor Kepala Desa guna
mengetahui kondisi serta tata manajemen dan administrasi desa, dalam kesempatan
tersebut kami juga menjalin keakraban dengan PJ. Kepala Desa beserta segenap
Aparatur Desa disamping juga menggali informasi tentang desa.
Ketika kami tiba di lokasi
penugasan, Desa Burong Mandi belum memiliki Kepala desa secara definitive, hal
ini disebabkan Kepala Desa yang lama/Kepala Desa pertama Burong Mandi yaitu Bapak
Koko Haryanto S.IP mengundurkan diri sebelum masa jabatan usai dikarenakan akan
mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Kabupaten Belitung Timur, sehingga
tugas kepala desa sementara dijabat oleh Bapak Riduan Abbas selaku PJ. Kepala
Desa.
Suasana kantor kepala desa
pada saat kunjungan terbilang ramai, hal ini dikarenakan adanya persiapan
pemilihan kepala desa baru untuk segera mengisi kekosongan kepala desa
defiitive dan menggatikan PJ. Kepala Desa. Pemilihan umum kepala desa
(Pilkades) Burong Mandi dilaksanakan pada hari Minggu, 22 September 2013 mulai
pukul 08.00 WIB sampai pukul 13.15 WIB dilanjutkan penghitungan suara sampai
pukul 15.30 WIB di kantor BPD dan Kantor PKK Desa Burong Mandi.
Pilkades Burong Mandi dikuti
oleh 2 calon kepala desa yaitu Bapak Djumhatta dan Bapak Sudarsono. Dalam
Pilkades tersebut, masyarakat Desa Burong Mandi sangat semangat dan antusias,
dibuktikan dengan masyarakat yang hadir dan berpartisipasi sebanyak lebih dari
90% dari jumlah total DPT. Pilkades Burong Mandi berjalan aman dan tentram, hal
ditunjang dengan pengawasan secara langsung oleh aparat kepolisian dan aparat
TNI selama pemilihan dan penghitungan suara. Dan acara Pilkades ini juga
dihadiri oleh Bapak Camat Damar untuk memantau jalannya pemilihan. Dari hasil
pilkades tersebut suara yang diperoleh oleh Bapak Djumhatta adalah sebesar 35%
sedangkan Bapak Sudarsono memperoleh suara sebesar 65% dari total suara sah,
dengan begitu Bapak Sudarsono terpilih sebagai Kepala Desa dalam Pilkades
Burong Mandi tahun 2013-2019 ini.
Selama 2 minggu di lokasi penempatan, fokus kegiatan kami
adalah berorientasi terhadap adaptasi lingkungan dan pengenalan, terutama dalam
budaya serta adat istiadat warga, kebiasaan dan kegiatan-kegiatan warga. Untuk
itu, selain berkunjung ke Kantor Kepala Desa, kami juga berkunjung ke beberapa
rumah warga untuk mengakrabkan diri, mengikuti kegiatan warga seperti acara
selamatan, menonton pertandingan sepak bola, hingga mengikuti jalannya kampenye
Calon Kepala Desa sebelum acara Pilkades. Selain itu, kami juga berkunjung ke
tempat penambangan timah serta tempat-tempat wisata yang ada di Desa Burong Mandi.
Ada
beberapa tempat di Desa Burong Mandi yang sering
dikunjungi oleh para wisatawan sebagai destinasi wisata yang menarik, diantaranya
adalah sebagai
berikut :
Tabel Destinasi Wisata
Nama Wisata
|
Lokasi
|
Ket.
|
Pantai Burung Mandi
Pantai Bukit Batu
Vihara Dewi Kuan In
Vihara Sun Gokong
Batu Sembahyang
Batu Petarakan
Dam Belanda
Air Terjun Gegurok
Perkampungan Bugis
|
Dusun Burung Mandi
Dusun Malang Lepau
Dusun Burung Mandi
Dusun Malang Lepau
Dusun Burung Mandi
Dusun Burung Mandi
Dusun Tanah Tebok
Dusun Burung Mandi
Dusun Malang Lepau
|
Sudah dikembangkan
Sedang dikembangkan
Sudah dikembangkan
Sudah dikembangkan
Belum dikembangkan
Belum dikembangkan
Belum dikembangkan
Belum dikembangkan
Belum dikembangkan
|
Tempat-tempat tersebut
umumnya hanya ramai pada hari minggu dan hari-hari libur. Adapun akses dan
fasilitas bagi wisatawan yang tersedia pada tempat wisata tersebut masih belum
memadai, bahkan sebagian belum ada sama sekali. Akan tetapi wacana dan proses
untuk melengkapi prasarana tersebut telah ada dan akan dilaksanakan dalam
jangka panjang.
Selain kunjungan, kegiatan
lain yang kami lakukan adalah bersosialisasi untuk memperkenalkan diri secara
formal kepada warga. Hal ini kami laksanakan pada hari Kamis 19 September 2013 pukul
09.00 WIB di Kantor Kepala Desa. Kegiatan tersebut sejatinya merupakan agenda
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Timur untuk mengadakan penyuluhan
kesehatan dengan cara mengundang warga desa ke Kantor Kepala desa, kami
memanfaatkan momen tersebut untuk besosialisasi mengenalkan diri dan mengikuti
penyuluhan yang bertemakan tentang “Antisipasi penyakit dengan pola hidup
sehat” serta “Waspada penyakit Lepra”.
D.
HAMBATAN DAN PERMASALAHAN
Beberapa hambatan teknis
selama kami di desa adalah tidak adanya sarana transportasi pribadi untuk kami,
juga tidak terdapat transportasi umum di Desa Burong Mandi. Hal ini menghambat
kinerja teknis kami untuk mengenal desa secara menyeluruh disebabkan wilayah
desa serta persebaran penduduk yang luas, mengakibatkan jarak antar rumah warga
dan jarak antar dusun yang agak berjauhan. Untuk mengatasi hambatan tersebut,
kami berupaya meminjam kendaraan berupa sepeda motor kepada PJ. Kepala Desa
serta beberapa warga yang sudah kami kenal.
Hambatan teknis lainnya
adalah bahwa kondisi Kantor Kepala Desa dan Aparatur Desa yang sedang sibuk
menyiapkan Pilkades serta proses pergantian Kepala Desa. Untuk itu kami
mengalihkan fokus identifikasi desa terhadap warga dan lingkungan desa.
Adapun beberapa
permasalahan yang masih dihadapi desa anatara lain kurangnya sarana pendidikan,
minimnya sarana peribadatan, tidak terdapat pasar desa, belum tersedianya media
atau akses terhadap teknologi informasi, hingga belum tersedianya beberapa
fasilitas seperti kantor khusus untuk PKK dan BPD, serta organisasi desa
lainnya. Disamping itu, angka putus sekolah juga masih tinggi disertai
kreatifitas warga, khususnya pemuda desa dalam pemanfaatan sumber daya dan
dalam bidang perekonomian produktif belum maksimal. Hal tersebut akan menjadi
fokus identifikasi kami selanjutnya.
E.
KESIMPULAN
Dari hasil observasi dan
interview yang kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Desa Burong Mandi
masih dalam proses menuju desa yang maju. hal ini didasarkan fakta bahwa Desa
Burong Mandi merupakan desa baru hasil pemekaran dari Desa Mengkubang. Sehingga
dari segi usia pemerintahan desa yang baru 4 tahun berjalan, maka pembangunan
administrasi dan infrastuktur desa masih menjadi prioritas utama aparatur desa.
Beberapa permasalahan yang
terdapat di Desa Burong Mandi diantaranya kurangnya sarana pendidikan, minimnya
sarana peribadatan, tidak terdapat pasar desa, belum tersedianya media atau
akses terhadap teknologi informasi, hingga belum tersedianya beberapa fasilitas
seperti kantor khusus untuk PKK dan BPD, serta organisasi desa lainnya. Permasalahan
tersebut sejatinya telah menjadi perhatian dari masyarakat maupun aparatur
desa, akan tetapi dalam mengatasi masalah tersebut, membenahi dan membangun
desa diperlukan proses yang panjang serta peran kepeloporan dari masyarakat,
khususnya pemuda desa.
Semoga dengan hadirnya
kami sebagai Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan dapat menjadi
motivasi untuk membangun Desa Burong Mandi, membangun Republik Indonesia.
Belitung Timur, 30
September 2013
PSP3 XXIII 2013/2015 Mengetahui,
Desa Burong Mandi PJ.
Kepala Desa Burong Mandi
Ahmad Najih Amali, S.E.Sy Riduan Abbas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar