Selasa, 12 November 2013

Laporan PSP3 XXIII Kemenpora RI Bulan September

LAPORAN KEGIATAN
PSP3 XXIII
DESA BURONG MANDI KECAMATAN DAMAR
KAB. BELITUNG TIMUR PROV. KEP. BANGKA BELITUNG
TAHUN 2013

 Oleh :
AHMAD NAJIH AMALI, S.E.SY

PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PEDESAAN (PSP3) XXIII
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA



A.    LATAR BELAKANG
Pembangunan masyarakat merupakan suatu usaha yang dilakukan secara berkesinambungan dalam rangka mengubah perilaku masyarakat (pola pikir, pola tindak dan keterampilan) dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Mengingat bahwa pembangunan masyarakat tertinggal merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, masyarakat dan khususnya pemuda terdidik (sarjana). Dalam pelaksanaannya pembangunan harus dilakukan secara bertahap dan menyeluruh yang berarti bahwa pembangunan itu tidak sekedar menyelesaikan program akan tetapi bagaimana pembangunan tersebut bisa berkesinambungan dan berlanjut. Artinya bahwa pembangunan tidak hanya bersifat material namun juga pembangunan moral bangsa melalui pemberdayaan sumber daya manusia, terutama pada kalangan pemuda terdidik sebagai penyambung informasi menuju pemberdayaan manusia seutuhnya.
Keberhasilan pembangunan kepemudaan terutama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDA) yang berkualitas dan memiliki keunggulan daya saing, menjadi salah satu kunci dalam membuka peluang dan kemajuan di berbagai sektor pembangunan dan masa depan Indonesia sebagai negara-bangsa. Karena itu, jiwa kepeloporan pemuda sangat menentukan perkembangan dan kesuksesan pembangunan, apalagi jika disertai dengan kapasitas ekonomi dan teknologi informasi sebagai pendukungnya. Untuk menjawab persoalan tersebut, dan dalam upaya mendorong, mengembangkan dan meningkatkan kepeloporan pemuda, pemerintah memfasilitasi potensi pemuda terdidik di pedesaan melalui program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3).
Program PSP3 merupakan salah satu program yang bertujuan untuk mengakselerasikan pembangunan melalui peran kepeloporan pemuda dalam berbagai aktivitas kepemudaan yang secara langsung berpengaruh terhadap dinamisasi kehidupan pemuda desa, mengembangkan potensi sumber daya kepemudaan sekaligus meningkatkan kesejahteraan pemuda dan masyarakat umum. Didasari oleh kebutuhan untuk meningkatkan kualitas program PSP3, maka diperlukan fokus terhadap kegiatan yang dilakukan peserta PSP3 di desa supaya apa yang dilakukan dan dikembangkan oleh peserta tidak terlalu luas. Untuk itu, pada pelaksanaan program PSP3 angkatan XXIII, fokus pengembangan program diarahkan pada peningkatan produktivitas masyarakat pedesaan melalui kegiatan ekonomi masyarakat, yang dilandasi semangat kebangsaan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang ada.
Pada program PSP3 angkatan XXIII atau tahun tugas 2013/2015 ini, peserta PSP3 dari seluruh provinsi di Indonesia ditugaskan di pedesaan yang telah ditentukan di luar provinsi asalnya, dengan mekanisme pembagian zona wilayah provinsi. Dalam hal ini, kami ditugaskan di Desa Burong Mandi Kecamatan Damar Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
B.     PROFIL DESA PENEMPATAN
1.    Kondisi Desa
Desa Burong  Mandi merupakan desa pemekaran yang berada di Kecamatan Damar yang letaknya di daerah pegunungan dan pesisir pantai. Jarak Desa Burong Mandi ke Kecamatan Damar hanya +/- 9 Km, sedangkan ke pusat kota Manggar berjarak +/- 20 Km. Iklim musim di Desa Burong Mandi yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Kondisi lahan yang digunakan terbagi dalam 5 bagian yaitu, area tambang, pemukiman, perkebunan, area pariwisata dan kawasan hutan.
Masyarakat di Desa Burong Mandi merupakan masyarakat melayu asli Belitung yang 100% beragama Islam walaupun di Desa Burong Mandi terdapat 2 tempat ibadah agama Budha. Tempat ibadah agama Budha berupa Vihara merupakan peninggalan sejarah China kuno yang sudah berumur ratusan tahun. Tempat ini juga sebagai tempat wisata religi bagi para wisatawan dari dalam dan luar daerah serta turis mancanegara.
2.    Sejarah Desa
Desa Burong Mandi merupakan desa pemekaran dari desa mengkubang yang sebagian wilyahnya berada dipesisir pantai. Pembentukan Burong Mandi menjadi sebuah desa bukanlah hal yang mudah dalam perwujudkannya. Hampir 30 tahun wilayah ini dikuasi oleh pemerintahan desa mengkubang.Namun seiring perjalanan waktu dan arus otonomi daerah,wilayah ini  dapat diwujudkan menjadi sebuah desa pemekaran. Pemekaran pada dasarnya merupakan tuntutan masyarakat dan tuntutan politik kewilayahan karena adanya pembentukan provinsi bangka beliting hingga pembentukan Kabupaten Belitung Timur.
Pembentukan Kabupaten Belitung Timur merupakan sebuah momen penting bagi perjalanan proses pemekaran kecamatan hingga pemekaran desa. Kesmpatan ini telah dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Burong Mandi. Pada tahun 1970, wilayah ini merupakan sebuah Rukun Warga (RW) yang memiliki 60 kepala keluarga. Dalam kurun waktu 15 tahun, tepat pada tahun 1985, Dusun Burong Mandi dimekarkan menjadi 2 Dusun yaitu Dusun Burong Mandi dan Dusun Malang Lepau.
Pada bulan oktober 2006, masyarakat di 2 Dusun tersebut mengadakan rapat untuk menyikapi aspirasi yang berkembang agar 2 Dusun dijadikan satu desa yaitu Desa Burong Mandi. Perjuangan ini memakan waktu hampir 2 tahun hingga pada tanggal 26 November 2008, Desa Burong Mandi secara resmi ditetapkan menjadi sebuah desa pemekaran yang bernama Desa Burong Mandi. Keputusan ini ditetapkan oleh Bupati Belitung Timur, H. Khairul Efendi, melalui peraturan Daerah Nomer 10 Tahun 2008.
Sejak ditetapkannya Desa Burong Mandi menjadi sebuah desa pemekaran, maka segala macam pelayanan sudah tidak berada di Desa Mengkubang. Namun sebagai Desa yang baru, tentunya banyak hal-hal yang berkaitan dengan kepemerintahan yang belum diserahkan sepenuhnya.
3.    Demografi
Letak Geografis Desa Burong Mandi dengan ketinggian 140 mdpl menpunyai iklim rata-rata 35 Oc s/d 34 Oc dengan curah hujan maksimum 150 mm/bulan. Desa Burong Mandi mempunyai luas wilayah 2.200 hektar dengan batas wilayah :

·         Sebelah Utara  berbatasan dengan Desa Mempaya
·         Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mempaya
·         Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata
·         Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mengkubang
Pembagian serta pembangunan lahan Desa Burong Mandi adalah sebagai berikut :
Tabel Klasifikasi Lahan
KLASIFIKASI
LUAS
KLASIFIKASI
LUAS
Pemukiman
Perkebunan Rakyat
Ladang
Hutan Alas Asli HL
1812 Ha
1500 Ha
10 Ha
500 Ha
Hutan Reklamasi
Tanah Kritis
Tanah Ilalang
Rawa-rawa Ex Tambang
1000 Ha
500 Ha
50 Ha
300 Ha

Desa Burong Mandi sebelum dimekarkan memiliki 2 dusun yaitu Dusun Burong Mandi dan Dusun Malang Lepau. Setelah dimekarkan, desa ini memiliki 3 wilayah dusun dengan penambahan 1 dusun yaitu: Dusun Tanah Tebok. Adapun jumlah penduduk Desa Burong Mandi adalah 1.265 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 397 KK dengan klasifikasi/golongan sebagai berikut :
·         Jumlah Penduduk Laki-laki       : 645 Jiwa
·         Jumlah Penduduk Perempuan   : 620 Jiwa


Table Wilayah Admistrasi Desa Burong Mandi
Nama Dusun
Kepala Dusun
Luas
RT
Penduduk
Burong Mandi
Malang Lepau
Tanah Tebok
Darmilin
Rawi Taher
Suyadi
850 HA
700 HA
650 HA
5 RT
4 RT
4 RT
537 ORANG
423 ORANG
305 ORANG
TOTAL

2200 HA
13 RT
1265 ORANG
Sumber : Rekapitulasi data kependudukan Oktober 2010

4.    Kondisi Ekonomi Dan Sosial
Sebagian penduduk Desa Burong Mandi bermata pencaharian  sebagai buruh harian dengan tingkat pendapatan yang masih rendah sesuai dengan pendapatan keluarga prasejahtera Th. 2009 terdapat 135 RTS. Kepada keluarga prasejahtera pemerintah memberikan bantuan yang dikenal dengan RASKIN dan Miyak Tanah Bersubsidi. Adapun daftar mata pencaharian penduduk Desa Burong Mandi sebagai berikut:
Tabel Mata Pencaharian Masyarakat Desa
Mata Pencahrian
Jumlah
Mata Pencahrian
Jumlah
PNS
Karyawan Swasta
Pertanian
Perkebunan
Perternakan
Nelayan
13 orang
20 orang
2 orang
4 orang
3 orang
63 orang
Industri
Pensiunan
Perdagangan
Pertambangan
Tidak Tetap
Lain-lain
1 orang
10 orang
39 orang
216 orang
42 orang
56 orang

Dalam pembangunan di bidang pendidikan, di Desa Burong Mandi terdapat sarana pendidikan berupa 1 buah PAUD, 1 buah TPA, dan 1 buah SD Negeri. Adapun tingkat pendidikan masyarakat Desa Burong Mandi adalah sebagai berikut:
Tabel Tingkat Pendidikan Masyarakat
No
Tingkat Pendidikan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
Pra Sekolah
54
58
112
2
Tamat SD
220
235
455
3
Tamat SLTP
112
98
210
4
Tamat SLTA
35
37
72
5
Tamat  D1
4
3
7
6
Tamat D2
1
1
2
7
Tamat D3
2
1
3
8
Tamat S1
2
0
2

Adapun dalam bidang keagaman, di desa Burong Mandi terdapat 1 masjid yang digunakan juga sebagai tempat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar pendidikan agama TPA anak-anak dan untuk majlis taqlim masyarakat yang dilaksanakan sekali seminggu. Selain itu juga terdapat organisasi remaja masjid yang melakukan kegiatan pembelajaran agama dan kegiatan penunjang lainnya seperti  Hadra, Barzanji, Olahraga, Membaca Alquran, Belajar bahasa Arab, dan lain-lain. Adapun sarana lain yaitu surau di dusun Malang Lepau dan dusun Tanah Tebok. Selain itu ada rumah ibadah bagi pemeluk agama selain agama islam yaitu Vihara untuk umat Budha.
Tabel Sarana Ibadah
Sarana
Jumlah Sarana
Lokasi
Masjid
2 buah (Masjid Nurul Jannah dan Nurul Taqwa)
Dusun Burung Mandi dan Dusun Malang Lepau
Surau
1 (Ilal jannah)
Dusun Tanah Tebok
Vihara
2 buah (Dewi Kuan In Dan Sun Gokong)
Dusun Burung Mandi dan Dusun Malang Lepau

Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup terutama dibidang kesehatan, desa Burong Mandi memiliki  sarana kesehatan Poskesdes, Polindes, dan Posyandu. Untuk menunjang pelaksanan pelayanan kesehatan di Desa Burong Mandi disiapkan seorang Bidan Desa dan beberapa kader  kesehatan. Untuk mensinergikan ketiga sarana itu, dibentuklah Desa Siaga sebagai kepanjangan tangan pemerintah desa dalam melaksanakan pengaturan dan admistrasi kesehatan desa secara umum.


Tabel Sarana dan Tenaga/Kader Penunjang Kesehatan Desa
Nama Sarana
Jumlah
Nama Sarana
Jumlah
Poskesdes
1 buah
Tenaga medis dan perawat
2 orang
Polindes
1 buah
Apoteker
1 orang
Posyandu
3 buah
Kader Posyandu dan Lansia
7 orang
Dukun bayi
1 orang
Kader Poskesdes
2 orang
Bidan Desa
1 orang



5.    Lembaga/Organisasi Desa
Sebagai pendukung pelaksanan kegiatan pemerintahan desa, pemerintah Desa Burong Mandi membentuk beberapa organisasi kemasyarakatan. Organisasi-organisasi yang terdapat di Desa Burong Mandi sebagai berikut :
Tabel Organisasi Desa
NAMA ORGANISASI
PIMPINAN
ANGGOTA
LPM
PKK
KARANG TARUNA
DESA SIAGA
GKSI
GAPOKTAN
KUBE
BKM
KPM
TPPMD
ASOSIASI BERAGE
SADAR WISATA BEKARANG
CLUB BBC
CLUB POTT
Surya Kusnadi
Yussi Indasari
Cory Setiawan
Rawi Taher
Lusi
Rasidi
Suhardi D
Johari
Ronara
Surya Kusnadi
Dede Sundari
Misnawati
Rusdianto
Isawadi
40 Orang
34 Orang
35 Orang
30 Orang
25 Orang
75 Orang
10 Orang
5 Orang
5 Orang
7 Orang
20 Orang
20 Orang
40 Orang
40 Orang

Kelembagan ini dibentuk sebagai mitra pemerintah desa yang tugasnya menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam usaha pembangunan dan pengembangan sosial budaya masyarakat yang layak dan martabat, dan pemberdayan masyarakat sekitar dan sebagai wadah untuk mengembangkan potendi yang dimiliki setiap masyarakat guna meningkatkan kesejahteran masyarakat agar memanfaatkan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dengan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan masyarakat.
Keadan lingkungan Desa Burong Mandi relatif aman. Sebagai daerah tujuan wisata, masalah keamanan sangatlah penting untuk dipelihara. Desa Burong Mandi merespon hal itu dengan membentuk LINMAS dan Kaur Keamanan masing-masing satu orang. Untuk menjaga keamanan lingkungan dibentuk  siskamling disetiap dusun. jumlah poskamling yang terdapat di desa berjumlah 3 buah. Selain itu, Desa Burong Mandi juga memilki Pos Polisi untuk menjaga keamanan masyarakat dan lingkungan. Masyarakat desa secara berkala melakukan kegiatan siskamling secara teratur.
Untuk mendukung kegiatan olahraga masyarakat, pemerintah desa juga menyediakan sarana olahraga berupa lapanagan bola, lapangan volly, dan lapangan volly pantai. Di Desa Burong Mandi terdapat 3 klub olahraga  yaitu BBC, POTT dan Pormal yang masing-masing memilki tim olahraga sepak bola dan bola voli. Pemerintah desa selalu memberikan bantuan melalui ADD untuk biaya operasional club yang ada. Kegiatan keolahragaan sangat didukung oleh pemerintah desa karena melalui organisasi itulah nama desa sering diangkat melalui turnamen-turnamen yang diikuti  tingkat Kabupaten.
Dalam bidang kesenian, di Desa Burong Mandi terdapat sebuah sanggar kesenian bernama Batu Sembahyang yang dibina melalui Karang Taruna. Keberadaan sanggar ini sangat penting bagi desa yang perlu mendapatkan perhatian. Apalagi desa Burong Mandi sebagi kawasan wisata yang memerlukan pertunjukan seni lokal dalam berbagai acara kepariwisataan. Sanggar tersebut telah banyak mengikuti event wisata tingkat kabupaten dan provinsi yang pada akhirnya juga akan mengharumkan nama Desa Burong Mandi.Sanggar ini meliputi kegiatan seni tari, seni musik rebana dan seni suara. Sanggar ini dibina oleh seorang putra Burong Mandi yang sekaligus menjabat sebagai ketua Karang Taruna Desa Burong Mandi.
6.    Potensi Wisata Dan Kekayaan Alam
Jika melihat tata ruang yang ada, desa Burung Mandi diapit oleh gunung Malang Lepau dan Gunung Burung Mandi. Desa ini memiliki keunikan dari segi kewilayahan karena berada di pesisir pantai sehingga menjadi menarik untuk dinikmati pesona alamnya. Tentunya banyak potensi wisata didalamnya yang masih belum digali dan dikembangkan untuk dijadikan objek tujuan wisata yang mempesona.
Desa Burong Mandi juga memiliki kekayan alam yang berlimpah. Kekayan yang ada harus dikelola dengan baik agar dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas. Pengelolan kekayan desa tentu harus mendapatkan kelestarian lingkungan agar tetap terjaga. Bagi pihak-pihak yang mengelola kekayan harus berpedoman kepada aturan hukum, baik yang ditetapkan melalui UU maupun yang ditetapkan melalui peraturan Desa. Adapun kekayan alam Desa Burong Mandi dapat dilihat pada table berikut :

Tabel Kekayan Alam Desa
Kekayan Alam
Lokasi
Pengelola
Timah
Kaolin
Pasir Kuarsa
Tanah Puru/Luko
Pasir bagunan
Batu Gunung
Kayu/Rotan
Ikan
Malang Lepau, TanahTebok
Tanah Tebok
Burung Mandi
Burung Mandi, Malang Lepau
Tanah Tebok, Malang Lepau
Tanah Tebok, Malang Lepau
Burung Mandi, Malang Lepau
Burung Mandi, Malang Lepau
PT. BIS, Masyarakat
PT. Surya Wilardo
-
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat Nelayan

Perekonomian yang paling utama di Desa Burong Mandi yaitu perekonomian pada sektor pertambangan khususnya pengelolaan dibidang mineral biji timah. Sektor ini sangatlah penting bagi masyarakat, namun perlu difikirkan juga sektor lain pasca timah yaitu sektor kepariwisataan secara terpadu. Keterpaduan sektor wisata dengan sektor perkebunan sangat tepat mengingat adanya lahan yang masih potensial untuk dikelola menjadi lahan wisata agro, berupa tanaman buah yang dapat dinikmati sambil berwisata.
C.    KEGIATAN PSP3 DI DESA BURONG MANDI
Setelah melalui berbagai macam proses, orientasi di provinsi asal, pelatihan terpusat di Rindam Jaya Jakarta, serta orientasi di Pangkal Pinang, Ibukota Provinsi Kep. Bangka Belitung, akhirnya pada Senin 16 September 2013 kami diantar oleh pihak Dispora Provinsi Kep. Bangka Belitung menuju desa lokasi penugasan. Sesampainya di Kabupaten Belitung Timur, kami disambut oleh Bupati Belitung Timur, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. Belitung Timur, Kepala Kecamatan/Camat Damar dan PJ. Kepala Desa Burong Mandi serta Camat dan Kepala Desa dari desa lokasi penempatan peserta lainnya dalam acara serah terima peserta PSP3 XXIII di Kantor Bupati Belitung Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Bapak Bupati memberikan pengarahan terkait pentingnya mengenali adat serta budaya masyarakat Belitung Timur supaya peserta yang notabene berasal dari luar daerah dapat cepat beradaptasi, diterima dan didukung oleh masyarakat. Bupati juga menguraikan banyaknya potensi yang dapat dikembangkan bersama masyarakat di Belitung Timur, utamanya adalah dari sektor pariwisata, kelautan dan perikanan serta pemanfaatan hasil bumi berupa perkebunan, pertanian dan hutan Belitung Timur dikenal sebagai kawasan penghasil timah dikarenakan memiliki kandungan timah yang melimpah pada setiap jengkal tanahnya. Belitung Timur juga dikenal luas dalam hal pariwisata berupa pantai yang mempesona, terutama setelah adanya film Laskar Pelangi yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya putra Belitung Timur, Andrea Hirata.
Disisi lain, Bupati menyoroti permasalahan tingginya angka putus sekolah sehingga berdampak pada rendahnya kualitas SDM serta pola pikir mayoritas masyarakat yang masih menjadikan aktivitas menambang timah sebagai sumber pendapatan utama. Hal ini menjadi kekhawatiran Bupati dikarenakan aktivitas menambang timah secara massif akan semakin merusak ekosistem alam, disamping itu lama-kelamaan timah tersebut akan habis dan sulit dicari lagi sehingga masyarakat tidak bisa dengan cepat beradaptasi dan mencari usaha alternatif. Dipenghujung acara, Bupati menyampaikan harapan terhadap peserta PSP3 XXIII agar dapat menjadi penggerak kepeloporan masyarakat dalam hal mengurangi angka putus sekolah, memanfaatkan potensi yang ada dan menumbuhkan minat masyarakat menjadi wirausahawan kreatif.
Setelah di lokasi penugasan, Desa Burong Mandi Kecamatan Damar, kami beradaptasi dan berproses dalam hal mengenali desa secara mendetail beserta potensi-potensinya. Dalam rangka proses tersebut kami beberapa kali berkunjung ke Kantor Kepala Desa guna mengetahui kondisi serta tata manajemen dan administrasi desa, dalam kesempatan tersebut kami juga menjalin keakraban dengan PJ. Kepala Desa beserta segenap Aparatur Desa disamping juga menggali informasi tentang desa.
Ketika kami tiba di lokasi penugasan, Desa Burong Mandi belum memiliki Kepala desa secara definitive, hal ini disebabkan Kepala Desa yang lama/Kepala Desa pertama Burong Mandi yaitu Bapak Koko Haryanto S.IP mengundurkan diri sebelum masa jabatan usai dikarenakan akan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Kabupaten Belitung Timur, sehingga tugas kepala desa sementara dijabat oleh Bapak Riduan Abbas selaku PJ. Kepala Desa.
Suasana kantor kepala desa pada saat kunjungan terbilang ramai, hal ini dikarenakan adanya persiapan pemilihan kepala desa baru untuk segera mengisi kekosongan kepala desa defiitive dan menggatikan PJ. Kepala Desa. Pemilihan umum kepala desa (Pilkades) Burong Mandi dilaksanakan pada hari Minggu, 22 September 2013 mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 13.15 WIB dilanjutkan penghitungan suara sampai pukul 15.30 WIB di kantor BPD dan Kantor PKK Desa Burong Mandi.
Pilkades Burong Mandi dikuti oleh 2 calon kepala desa yaitu Bapak Djumhatta dan Bapak Sudarsono. Dalam Pilkades tersebut, masyarakat Desa Burong Mandi sangat semangat dan antusias, dibuktikan dengan masyarakat yang hadir dan berpartisipasi sebanyak lebih dari 90% dari jumlah total DPT. Pilkades Burong Mandi berjalan aman dan tentram, hal ditunjang dengan pengawasan secara langsung oleh aparat kepolisian dan aparat TNI selama pemilihan dan penghitungan suara. Dan acara Pilkades ini juga dihadiri oleh Bapak Camat Damar untuk memantau jalannya pemilihan. Dari hasil pilkades tersebut suara yang diperoleh oleh Bapak Djumhatta adalah sebesar 35% sedangkan Bapak Sudarsono memperoleh suara sebesar 65% dari total suara sah, dengan begitu Bapak Sudarsono terpilih sebagai Kepala Desa dalam Pilkades Burong Mandi tahun 2013-2019 ini.
            Selama 2 minggu di lokasi penempatan, fokus kegiatan kami adalah berorientasi terhadap adaptasi lingkungan dan pengenalan, terutama dalam budaya serta adat istiadat warga, kebiasaan dan kegiatan-kegiatan warga. Untuk itu, selain berkunjung ke Kantor Kepala Desa, kami juga berkunjung ke beberapa rumah warga untuk mengakrabkan diri, mengikuti kegiatan warga seperti acara selamatan, menonton pertandingan sepak bola, hingga mengikuti jalannya kampenye Calon Kepala Desa sebelum acara Pilkades. Selain itu, kami juga berkunjung ke tempat penambangan timah serta tempat-tempat wisata yang ada di Desa Burong Mandi.
Ada beberapa tempat di Desa Burong Mandi yang sering dikunjungi oleh para wisatawan sebagai destinasi wisata yang menarik, diantaranya adalah sebagai berikut :



Tabel Destinasi Wisata
Nama Wisata
Lokasi
Ket.
Pantai Burung Mandi
Pantai Bukit Batu
Vihara Dewi Kuan In
Vihara Sun Gokong
Batu Sembahyang
Batu Petarakan
Dam Belanda
Air Terjun Gegurok
Perkampungan Bugis
Dusun Burung Mandi
Dusun Malang Lepau
Dusun Burung Mandi
Dusun Malang Lepau
Dusun Burung Mandi
Dusun Burung Mandi
Dusun Tanah Tebok
Dusun Burung Mandi
Dusun Malang Lepau
Sudah dikembangkan
Sedang dikembangkan
Sudah dikembangkan
Sudah dikembangkan
Belum dikembangkan
Belum dikembangkan
Belum dikembangkan
Belum dikembangkan
Belum dikembangkan

Tempat-tempat tersebut umumnya hanya ramai pada hari minggu dan hari-hari libur. Adapun akses dan fasilitas bagi wisatawan yang tersedia pada tempat wisata tersebut masih belum memadai, bahkan sebagian belum ada sama sekali. Akan tetapi wacana dan proses untuk melengkapi prasarana tersebut telah ada dan akan dilaksanakan dalam jangka panjang.
Selain kunjungan, kegiatan lain yang kami lakukan adalah bersosialisasi untuk memperkenalkan diri secara formal kepada warga. Hal ini kami laksanakan pada hari Kamis 19 September 2013 pukul 09.00 WIB di Kantor Kepala Desa. Kegiatan tersebut sejatinya merupakan agenda dari Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Timur untuk mengadakan penyuluhan kesehatan dengan cara mengundang warga desa ke Kantor Kepala desa, kami memanfaatkan momen tersebut untuk besosialisasi mengenalkan diri dan mengikuti penyuluhan yang bertemakan tentang “Antisipasi penyakit dengan pola hidup sehat” serta “Waspada penyakit Lepra”.



D.    HAMBATAN DAN PERMASALAHAN
Beberapa hambatan teknis selama kami di desa adalah tidak adanya sarana transportasi pribadi untuk kami, juga tidak terdapat transportasi umum di Desa Burong Mandi. Hal ini menghambat kinerja teknis kami untuk mengenal desa secara menyeluruh disebabkan wilayah desa serta persebaran penduduk yang luas, mengakibatkan jarak antar rumah warga dan jarak antar dusun yang agak berjauhan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, kami berupaya meminjam kendaraan berupa sepeda motor kepada PJ. Kepala Desa serta beberapa warga yang sudah kami kenal.
Hambatan teknis lainnya adalah bahwa kondisi Kantor Kepala Desa dan Aparatur Desa yang sedang sibuk menyiapkan Pilkades serta proses pergantian Kepala Desa. Untuk itu kami mengalihkan fokus identifikasi desa terhadap warga dan lingkungan desa.
Adapun beberapa permasalahan yang masih dihadapi desa anatara lain kurangnya sarana pendidikan, minimnya sarana peribadatan, tidak terdapat pasar desa, belum tersedianya media atau akses terhadap teknologi informasi, hingga belum tersedianya beberapa fasilitas seperti kantor khusus untuk PKK dan BPD, serta organisasi desa lainnya. Disamping itu, angka putus sekolah juga masih tinggi disertai kreatifitas warga, khususnya pemuda desa dalam pemanfaatan sumber daya dan dalam bidang perekonomian produktif belum maksimal. Hal tersebut akan menjadi fokus identifikasi kami selanjutnya.
E.     KESIMPULAN
Dari hasil observasi dan interview yang kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Desa Burong Mandi masih dalam proses menuju desa yang maju. hal ini didasarkan fakta bahwa Desa Burong Mandi merupakan desa baru hasil pemekaran dari Desa Mengkubang. Sehingga dari segi usia pemerintahan desa yang baru 4 tahun berjalan, maka pembangunan administrasi dan infrastuktur desa masih menjadi prioritas utama aparatur desa.
Beberapa permasalahan yang terdapat di Desa Burong Mandi diantaranya kurangnya sarana pendidikan, minimnya sarana peribadatan, tidak terdapat pasar desa, belum tersedianya media atau akses terhadap teknologi informasi, hingga belum tersedianya beberapa fasilitas seperti kantor khusus untuk PKK dan BPD, serta organisasi desa lainnya. Permasalahan tersebut sejatinya telah menjadi perhatian dari masyarakat maupun aparatur desa, akan tetapi dalam mengatasi masalah tersebut, membenahi dan membangun desa diperlukan proses yang panjang serta peran kepeloporan dari masyarakat, khususnya pemuda desa.
Semoga dengan hadirnya kami sebagai Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan dapat menjadi motivasi untuk membangun Desa Burong Mandi, membangun Republik Indonesia.





Belitung Timur, 30 September 2013
PSP3 XXIII 2013/2015                                  Mengetahui,
Desa Burong Mandi                                        PJ. Kepala Desa Burong Mandi




Ahmad Najih Amali, S.E.Sy                           Riduan Abbas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar